Tahapan - Tahapan Beternak Kerang Mutiara |
Berbicara tentang kerang mutiara, semua langsung membayangkan indahnya perhiasan mutiara, sebab salah satu bahan untuk membuat perhiasan mutiara memang berasal dari kerang mutiara itu sendiri.
Pada umumnya kerang mutiara terdiri atas dua jenis, yaitu kerang mutiara ait tawar dan kerang mutiara air laut. Tetapi pada umumnya yang lebh mahal harganya adalah kerang mutiara air laut.
Selain kualitas yang dihasilkan berbeda, kerang mutiara air laut memang lebih banyak dicari diseluruh manca negara karena indahnya mutiara jenis ini sudah terkenal di seluruh pelosok dunia.
Untuk Indonesia sendiri, daerah penghasil mutiara air laut yang paling banyak yaitu berasal dari Lombok. Selain karena memang ekosistem air lautnya yang masih terjaga ke alamiannya, masyarakat di daerah ini juga pada umumnya membudidayakan jenis mutiara air laut yang sangat mahal harganya ini. Jenis mutiara ini juga merupakan komoditas tinggi yang berasal dari pulau Lombok karena memang sangat indah dan langka.
Karena memang dianggap sangat langka, tidak sedikit masyarakat yang memiliki keterampilan khusus pada bidang ini. Mutiara sendiri tidak dibentuk oleh proses geologi, seperti layaknya batu mulia dan batu semi mulia, tetapi mutiara adalah produk dari beberapa species kerang dan shell lainnya, yang secara resmi disebut sebagai kerang moluska.
Mutiara ini terbentuk ketika terjadinya iritasi di dalam kerang mutiara itu sendiri dan bersarang di jaringan lunak yang terdapat dalam cangkang kerang tersebut. Untuk melindungi diri, kerang mutiara menghasilkan lapisan untuk iritasi. Lapisan ini disebut nacre. Nacre menumpuk di lapisan tipis yang menciptakan sampul warna warni untuk menutupi iritasi tersebut.
Berikut adalah tahapan - tahapan dan cara untuk ternak kerang mutiara.
1. Penyediaan Induk
Kerang mutiara yang akan digunakan sebagai induk, dapat berasal dari alam sendiri maupun dari hasil pembenihan. Induk yang diambil dari alam biasanya perlu dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu, karena induk tersebut habitat aslinya berasal dari laut yang memiliki kedalaman lebih dalam, jadi induk kerang ini perlu penyesuain diri terlebih dahulu dengan habitatnya yang baru.
2. Proses Menanamkan Induk Kerang
Biasanya species indukan kerang berasal dari kerang yang berbeda ( termasuk jenis kerang Pigtoe Amerika dan kerang papan cuci), atau kerang yang berasal dari Missisipi atau bisa juga kerang yang berasal dari Papua ( Irian Jaya).
3. Proses Persilangan Antar Kerang
Kerang - kerang tersebut biasanya akan mengeluarkan lendir seperti ludah pada umumnya, dan bayi kerang tersebut akan lahir di tempat penetasan ( hatchery ) serta akan tumbuh dan berkembang di tangki peternakan mutiara tersebut.
4. Proses Budidaya di Perairan Laut
Setelah bayi kerang tersebut berusia 60 hari, maka akan dibudidayakan di perairan laut. Setelah kerang berkembang lebih besar dan kuat kurang lebih sekitar 3 tahunan berada di air laut, kerang - kerang ini sudah siap dioperasi (ditanamkan nukleus).
5. Proses Penanaman Inti Nukleus
Untuk menanamkan inti (nukleus), kerang tersebut dipindahkan dari perairan kaut habitatnya selama kurang lebih tiga tahun, dipindahkan menuju ruang operasi atau ruang penanaman nukelus.
6. Proses Seleksi
Sebelum menanamkan nukleus, terlebih dahulu diadakan seleksi antara kerang yang unggul dengan yang kurang unggul. Untuk kerang yang unggul dan siap ditanamkan nukleus, maka cangkangnya akan dibuka sedikit, kemudian biji nukelus tersebut dimasukkan saat kerang / shell tersebut terbuka.
7. Proses Penyayatan
Selanjutnya dilakukan tahap penyayatan (cutting) yang dibuat dalam tubuh kerang mutiara tersebut, setelah itu nukleus dan potongan kecil dari mantel kerang yang lain yang dikorbankan untuk melanjutkan proses penanaman nukleus ini. Tujuan dari dimasukkannya mantel kerang yang lain adalah untuk merangsang produksi nacre yang dieksresikan oleh mantel dari kerang mutiara inang atau kerang mutiara indukan.
8. Penyesuaian Terhadap Habitatnya
Setelah itu, kerang yang sudah ditanam nukleus ini dikembalikan lagi ke habitat aslinya, yaitu di air laut dengan merangkai mereka pada kerangka yang telah disiapkan sebelumnya untuk merangkai mereka dan ditempatkan pada keranjang kerang dan dibiarkan terapung tetapi diikat pada karet terapung.
9. Proses Pembentukan Lapisan - Lapisan Mutiara
Sesaat setelah dilepaskan dan kerang - kerang mutiara tersebut hidup di dalam air laut, mereka dengan sendirinya akan membentuk lapisan - lapisan mutiara dari waktu ke waktu dan berfluktuasi dan berkaitan erat dengan suhu air dan kondisi yang lainnya.
10. Proses Pembentukan Chonchiolin
Setelah itu lapisan berpori yang terdapat pada kerang akan membentuk chonchiolin diarea sekitar nukleus dan dibawah nacre tersebut. Inilah yang nantinya menghasilkan mutiara dalam kerang tersebut.
11. Proses Pemanenan
Setelah dirasa cukup waktunya, barulah kerang - kerang ini dipanen tergantung keinginan berapa besar mutiara yang diingnkan oleh pemesannya. Pada musim dingin biasanya mutiara kerang yang dihasilakan akan lebih bagus dan lebih berkilau.
12. Proses Pengambilan Mutiara
Setelah itu cara pengambilan mutiara dari dalam tubuh kerang tersebut adalah dengan cara memotong dagingnya dengan hati - hati, sehingga kerang tersebut tidak akan mati dan dapat dibudidayakan beberapa kali, untuk menghasilkan mutiara yang lebih besar selam kerang itu terus hidup.
13. Proses Marketing
Langkah selanjutnya adalah proses penjualan mutiara tersebut. Biasanya untuk proses penjualan mutiara dalam jumlah yang banyak, akan berlaku sistem lelang. Hal ini dikarenakan banyaknya peminat mutiara kerang tersebut. Dan biasanya penjualan mutiara berkualitas tinggi dan dalam jumlah besar sistem lelangnya akan diatur oleh pemerintah daerah setempat, untuk mengantisipasi kecurangan yang mungkin saja bisa terjadi.
Setelah itu mutiara - mutiara tersebut akan berpindah tangan ke orang pengrajin perhiasan, yang nantinya akan akan ditempa dan dibuat perhiasan yang biasanya harganya cukup tinggi baik di Indonesia sendiri maupun ke manca negara.
EmoticonEmoticon